Kebiasaan Nongkrong, Baik atau Buruk ?

Alamattempat.com - Akhir masa ini terlihat nongkrong bukan lagi sebagai hiburan tapi justru menjadi sebuah kebiasaan. Nhah, apakah kebiasaan nongkrong itu termasuk hal baik atau buruk ?
Ternyata hal ini tidak bisa dipandang dari satu sisi, karena sudut pandangnya terbagi menjadi dua dan sama beratnya, 50% mengatakan baik dan 50% mengatakan buruk.
Untuk menilai kebiasaan nongkrong itu baik atau buruk harus ada satu variabel yang menjadi tolak ukurnya. Satu-satunya tolak ukur yang bisa digunakan hanyalah faktor tanggung jawab saja.
Ukuran Kebiasaan Nongkrong itu Baik atau Buruk
Tanggung jawab yang dimaksud tentu saja terhadap keluarga atau pekerjaan, karena kedua hal ini sangat penting dan harus menjadi prioritas utama daripada nongkrong.
Jika tanggung jawab kepada keluarga sudah terpenuhi, dalam artian sehari dalam seminggu sudah sangat memperhatikan apa kebutuhan keluarga rasanya kebiasaan nongkrong di akhir pekan akan sah-sah saja.
Sama juga dengan perihal pekerjaan, jika semua tugas pekerjaan sudah terselesaikan untuk waktu itu, tidak ada salahnya untuk menikmati waktu malam melepas penat dengan nongkrong bersama teman-teman.
Kapan Kebiasaan Nongkrong Menjadi Buruk ?
Tetap menggunakan variabel tolak ukur yang sama yaitu tanggung jawab terhadap keluarga dan pekerjaan. Ketika kebiasaan nongkrong lebih dipentingkan daripada pekerjaan dan keluarga sudah pasti akan bernilai buruk.
Jika nongkrong lebih penting daripada keluarga dan pekerjaan tentu saja akan menjadi penyebab munculnya masalah lain mulai masalah dalam keluarga dan masalah di kerjaan.
Bagaimana dengan kebiasaan nongkrong saya ?
Semua itu kembali ke kamunya sendiri, hanya dirimu yang bisa mengukur apakah kebiasaan nongkrong kamu menjadi hal positif atau negatif.
Kesimpulannya jika kebiasaan nongkrong kamu hanya dijadikan pelepas penat dari kesibukan berhari hari tentu saja akan menjadi hal positif.
Tapi jika kebiasaan nongkrongmu itu justru menjadi pelampiasan melarikan diri dari kewajiban sudah pasti itu adalah hal yang buruk. Tempat Nongkrong Identik Dengan Kopi dan Malam.
Sebisa mungkin posisikan kebiasaan nongkrong itu dilakukan setelah semua tuntutan kewajiban cukup terlaksanakan. Jangan sampai nongkrong menjadi prioritas mengalahkan pekerjaan dan keluarga.