Nongkrong di Cafe, Gaya Hidup atau Tuntutan ?

Belakangan ini diakhir era 20, nongkrong di cafe mulai sedikit rancu antara hiburan, gaya hidup atau tuntutan pertemanan ?
Kondisi ini mulai mewabah tidak hanya untuk para pekerja tapi parahnya anak-anak usia sekolah sudah mengikuti kebiasaan tersebut. Tempat Nongkrong Identik Dengan Kopi dan Malam.
Yang notabene nongkrong dicafe seharusnya hanya untuk pekerja kantor yang bergaji mumpuni, lantas untuk anak sekolah apa benefitnya ?
Nongkrong di cafe sebagai Tuntutan
Pengaruh lingkungan sekolah sangat amat sulit untuk dihindari, apalagi pengaruh kebiasaan dari luar yang pastinya pertamakali mengimbas ke anak usia sekolah.Menyukai menu makanan luar bahkan sampai tempat nongkrong mempengaruhi pandangan sosial diantara sesama anak sekolah. Kebiasaan Nongkrong, Baik atau Buruk ?.
Efek yang paling buruk, mereka anak sekolahan nongkrong dicafe, merokok, menghabiskan uang dan waktu hanya untuk terlihat "keren" dimata teman-temannya.
Tuntutan Nongkrong Para Pekerja Kantor
Pekerja kantoran selalu mendapatkan pandangan baik dimata orang-orang pada umumnya, kesan bersih rapi dan gaji tinggi selalu melekat kepada mereka.Dengan lingkungan pergaulan yang relatif sama, kebiasaan nongkrong di cafe pun menjadi tuntutan hanya untuk alasan menyetarakan tingkat sosial sesama pekerja kantor.
Namun perlu digaris bawahi tuntutan ini tidak seburuk nongkrongnya anak sekolahan. Dalam dunia perkantoran prestige atau gengsi harus selalu dijaga.
Jadinya seperti dua sisi yang searah seirama, satu sisi mendorong untuk tuntutan sosial, di sisi lainnya menarik untuk tuntutan gengsi.
Nongkrong di Cafe sebagai Gaya Hidup
Tuntutan nongkrong dan gaya hidup sebenarnya tidaklah bertolak belakang, hanya saja sebuah fase yang dimatangkan oleh kebiasaan.
Semakin seringnya nongkrong di cafe karena tuntutan, apapun tuntutannya. Lama kelamaan tuntutan inipun akan menjadi sebuah kebiasaan yang menyerupai kebutuhan.
Akan muncul rasa pusing, jenuh atau suntuk ketika tidak nongkrong dan berbincang dengan teman nongkrong yang "selevel".
Akhirnya gaya hidup akan kebutuhan nongkrong di cafe pun terbentuk. Efeknya pasti negatif karena ketika kegiatan nongkrong dijadikan gaya hidup yang ada hanyalah pengeluaran tanpa perencanaan.