Tugu Muda, Identitas Kota Semarang

Alamattempat.com - Tugu Muda, sebuah monumen nasional di kota Semarang yang bentuknya menyerupai lilin dimana bermakna simbol mengenang jasa pahlawan tanpa pernah padam.
Lokasi Tugu Muda tepat berada di jantung kota Semarang, dengan 5 persimpangan utama yang salah satunya tepat lurus dengan Simpang Lima.
Beberapa renovasi selalu dilakukan untuk menjaga keindahan monumen ini dari tahun ke tahun karena Tugu Muda adalah sebuah identitas dari Kota Semarang sehingga harus selalu bersih dan indah.
Pada bagian bawah Tugu Muda tau tepatnya pada bagian kaki terdapat lima sanggah pilar yang menggambarakan betapa beratnya kehidupan perjuangan jaman dulu.
Lima relief pada sanggah pilar tersebut adalah :
- Relief Hongerodeem
- Relief Pertempuran
- Relief Penyerangan
- Relief Korban
- Relief Kemenangan
Kelima pilar tersebut memiliki arti tersendiri pada setiap sisinya, selain itu ada yang menyatakan kelima pilar tersebut juga menggambarkan pancasila.
Sejarah Dibangunnya Tugu Muda Semarang
Tugu Muda Semarang dibangun pada tanggal 10 November 1950 dan diresmikan oleh Presiden Sukarno sendiri pada tanggal 20 Mei 1953.
Alasan kuat dibangunnya Tugu Muda tepat di pertemuan jalan protokoler 5 arah di kota Semarang karena menjadi tempat medan peperangan 5 hari di Semarang.
Sebagai saksi sebuah tempat dimana banyak nyawa pejuang dipertaruhkan untuk keamanan hidup kita di masa ini.
Pada masa itu pertempuran selama 5 hari tanpa henti dimulai dari kaburnya tawanan jepang pada tanggal 14 Oktober 1945 dan kemudian hampir semua pemuda rumah sakit di instruksikan mencegat dan memeriksa mobil jepang yang lewat didepan RS Purusara ( sekarang RS Kariadi ).
Sampai pada sore hari semua pemuda dengan segera aktif mencari tentara Jepang yang ada didaerah tersebut dan memasukkannya ke penjara Bulu ( Sekarang jadi LP wanita di Bulu ).
Tepat pada pukul 6 sore atau magrib, pasukan tentara jepang dengan senjata yang lengkap menyerang delapan anggota polisi istimewa yang sedang menjaga sumber air Resevoir Sriranda.
Semua polisi istimewa yang dilucuti akhirnya disiksa dan dibawa ke markas Kidobutai daerah Jatingaleh, bersamaan dengan serangan tersebut ada kabar tentara jepang menaburkan racun kedalam sumber air.
Karena kabar racun yang menyebar di sumber air begitu cepat menyebar, kegelisahan dan keributan terjadi dimana-mana.
Dokter Kariadi yang kala itu menjadi Kepala RS Purusara datang kereservoir untuk mengecek kabar tersebut yang akhirnya mobil dokter Kariadi dicegat tentara jepang sebelum sampai resevoir dan ditembaki secara keji.
Dokter kariadi dengan cepat dibawa ke kamar bedar RS purusara, namun apa daya keadaan sudah sangat kritis dan Dokter Kariadi pun meninggal di usia 40 tahun lebih.
Gubernur Jawa Tengah pada saat itu ( Mr Wongsonegoro ) meletakkan batu pembangunan monumen di dekat alun-alun ( dekat simpang lima ) pada 28 Oktober 1945 yang akhirnya terbengkalai karena meletus perang melawan sekutu jepang.
Dengan banyaknya kendala dan halangan, Tugu Muda dapat dibangun kembali ketika tahun 1951 dan lokasinya pun dipindah dari alun-alun lama ke lokasi saat ini.