Cara Jitu Ibu Rumah Tangga Mengatur Keuangan

Alamattempat.com - Pergantian tahun sepertinya menjadi waktu yang tepat untuk para ibu rumah tangga mengatur ulang rencana keuangan.
Tidak berbeda dengan tahun yang lalu, musuh bebuyutan para ibu rumah tangga mengatur keuangan tidak lain adalah kelepasan belanja barang barang yang di inginkan.
Para ibu harus bisa mengatur ulang kebutuhan semi primer yang harus dibeli sepanjang tahun. Untuk urusan kebutuhan harian pasti sudah ada alokasinya, tapi untuk barang barang tertentu seperti penunjang aktifitas harus dipikirkan lagi.
Nhah, paling penting yang harus di perhitungkan misalnya perlengkapan rumah tangga, biaya sekolah anak, renovasi rumah ataupun jalan jalan wisata dengan keuarga.
Saran Pengaturan Keuangan Untuk Ibu Rumah Tangga
1. Alokasi Setengah Penghasilan Untuk Kebutuhan Utama
Jika bisa dan memang harus diupayakan agar 50% atau setengah dari penghasilah keluarga digunakan untuk mengcover kebutuhan pokok sperti konsumsi dan akomodasi.
Untuk rincian pembagiannya semua terserah ibu, yang penting bisa tercover dan tidak sampai setengah dari penghasilan keluarga. Cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros.
2. Alokasi Keuangan untuk Investasi
Kedua, alokasikan penghasilan sebesar 10%-15% untuk menabung dan berinvestasi. Tidak usah repot repot, paling mudah tentunya investasi emas atau deposito. Jenis investasi lain juga bisa.
Pemilihan investasi bisa ibu diskusikan dengan keluarga, mana yang mudah dan dipercaya dan yang paling banyak disepakati.
Tidak perlu langsung banyak, sedikit sedikit saja yang penting menjadi sebuah nilai investasi yang jika suatu saat butuh langsung bisa di uangkan.
3. Alokasi untuk Dana Cadangan atau Darurat
Poin lain yang harus ibu perhitungkan yaitu alokasi keuangan untuk cadangan atau tabungan jika ada keadaan darurat. Besaranya cukup 10% saja dari penghasilan.
Fungsinya jelas, jika ada keadaan yang penting atau darurat, ibu sudah siap dengan dana cadangan untuk mengcover langkah awal.
4. Alokasi Keuangan Peningkatan Kualitas
Maksudnya alokasikan sedikit dana misalnya 10% untuk belajar sesuatu dimana keterampilan yang didapat bisa meningkatkan kualitas keluarga.
Contohnya begini, misal ibu mengalokasikan dana untuk les privat masak. Dari keterampilan itu bisa ibu gunakan untuk membuka usaha sampingan. Jadi nanti penghasilan keluarga ibu bukan hanya dari gaji saja.
Hal ini berlaku untuk semua anggota keluarga, kalau bukan ibu yang ikut kursus mungkin ayah ikut pelatihan tertentu. Atau mungkin juga untuk anak tertua yang lebih paham dengan perkembangan teknologi dan sebagainya.
5. Keuangan untuk Jalan Jalan atau Wisata
Yang tidak kalah penting, ibu juga harus mengalokasikan dana keuangan untuk berwisata dan senang senang dengan keluarga.
Tidak perlu banyak, 10% saja dari total penghasilan. Kalau mau jalan jalan yang agak mewah, kumpulkan saja untuk 2-3 bulan baru digunakan jalan jalan. Jadi bisa wisata ke tempat yang lebih "WOW" bersama keuarga.
6. Amal donasi
Terakhir 5% dari total penghasilan gunakan untuk donasi amal. Bebas kemanapun tujuan ibu menyalurkannya yang penting tepat sasaran dan memang dibutuhkan.
Alokasi ini paling sedikit daripada yang lain tapi paling besar manfaatnya. Karena dengan berbagi maka kebaikannya akan kembali kepada keluarga ibu.
Ketika Ibu Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Seorang ibu rumah tangga harus diakui sebagai pengatur keuangan yang sangat baik, tapi celah kekacauannya juga besar.
Ibu harus mampu menahan diri membeli sesuatu yang kurang dibutuhkan misalnya seperti tas branded atau barang- barang sosialita lainnya agar pengaturan keuangan bisa kuat dan sehat.